Puisi dari negeri seberang
Mawie Ananta Jonie:
SERATUS PUISI BAGIMU NEGERI (30)
Wartawan itu mengarahkan kameranya pada mayat yang bergelimpangan
Di sudut sudut rumah atau di bawah bawah tiang bertindihan patah
Dengan suara tangis dan jerit pilu dari wanita kehilangan
Ibu bapak anak dan saudara di mana entah
Seorang lelaki tampan berjalan dan bicara tanpa segan depan kamera
Membawa wartawan asing itu ke lokasi bencana itu kian kemari
Jari telunjuk tangannya pada mayat-mayat tak bernyawa
Ini adikku, anak kakakku, tetanggaku dan ini
Kamera itu menancapkan lensanya terang-terang kepada lelaki itu
Yang sedang berteriak meminta bantuan dari negeri negeri asing
Dan membiarkan mayat-mayat keluarganya membusuk begitu
Tanpa usaha penguburan hanya tangan menuding.
Amsterdam, 05-01-2005.
Dan kita cuma bisa berdo'a , turut sedih, turut berduka, turut bela sungkawa .
mpoer
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home