Thursday, May 24, 2007

Tentang Cinta Dalam Kehidupan Kita

"There is a comfort in the strength of love: `Twill make a thing
endurable, which else would overset the brain, or break the heart. –
Ada kedamaian dalam kekuatan cinta: `Mereka (cinta) akan menjadikan
sesuatu berjalan dengan baik, dimana yang lain dapat menyebabkan
pusing atau patah hati."
~ William Wordsworth

Pada 23 November 2006 saya diundang dalam sebuah seminar motivasi
National Achievers Congress 2006. Kebetulan dua di antara empat
pembicara dalam seminar tersebut adalah teman lama saya, yaitu Happy
S. Tjandra, penulis buku Motiv-8, dan Darmadi Darmawangsa, penulis
buku Fight Like A Tiger, Win Like A Champion. Sedangkan dua pembicara
yang lainnya adalah Tony Christiansen dari Selandia Baru dan Dwi
Krismawan.

Materi motivasi dari pembicara terakhir yang saya sebutkan tadi benar-
benar menginspirasi saya tentang peran cinta dalam kehidupan. Dwi
Krismawan mengungkapkan bagaimana ia terbebas dari jurang
keterpurukan dan berhasil menciptakan kehidupan yang penuh
kebahagiaan. Cinta telah berperan sangat penting dalam kehidupannya.

Sebenarnya cinta begitu penting bagi siapa pun di dunia ini seperti
tubuh memerlukan oksigen. Seorang filosof seperti Plato
menyebutkan, "Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan
dalam gelap gulita." Ia menyatakan begitu penting cinta bagi
kehidupan kita. Hanya saja selama ini kita tak cukup memahami
pengertian cinta itu sendiri, karena cinta memiliki makna yang begitu
dalam. Kali ini dari kehidupan Dwi Krismawan kita dapat belajar
memahami unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.

Dwi Krismawan adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi seorang
pilot. Ia berupaya keras untuk mencapai cita-cita tersebut, sampai
akhirnya ia berhasil diterima di Sekolah Tinggi Penerbangan Curug.
Tetapi ia mengalami kecelakaan tragis tiga bulan sebelum diwisuda,
tepatnya pada tanggal 28 Januari 1997. Pesawat jenis FG-10 yang ia
piloti bersama sang instruktur meledak dan hancur setelah menabrak
punggung Gunung Gere di Jawa Barat.

Walaupun berhasil diselamatkan 8 jam kemudian, tetapi keadaan fisik
Kris sudah sangat memprihatinkan. Kedua daun telinganya hilang, dan
kedua kelopak matanya tidak lagi sempurna. Ia harus menjalani 15 kali
bedah konstruksi dan dirawat intensif selama 15 bulan di rumah sakit.

Keadaan Kris yang memprihatinkan dan hampir tidak memiliki masa depan
tak membuat kekasihnya, Bethania Eden, berpaling. Bethania berusaha
mencurahkan perhatian untuk kekasihnya. Ia terus memberikan perhatian
agar Kris kembali sembuh dan memiliki rasa percaya diri.

Saat ini Kris yang tak lagi tampan justru mampu menertawakan dirinya
sendiri. "Saya pernah diundang untuk main film yang berjudul Bangkit
dari Perkuburan. Saya tidak perlu make up (dandanan) lagi! Hemat
waktu!" katanya.

"Sewaktu saya bermain dengan anak saya di tepi kolam air, kedengaran
orang berkata, The Beauty and the Beast (Si Cantik dan Si Buruk
Rupa)," imbuhnya.

Menurut Erich Fromm, murid kesayangan Sigmund Freud, cinta mengandung
empat unsur yaitu perhatian, tanggung jawab, rasa saling menghormati,
dan pengetahuan. Bethania benar-benar memiliki unsur cinta yang
teramat penting yaitu perhatian. Ia mencurahkan segenap perhatian
kepada kekasihnya sampai akhirnya Kris kembali memiliki rasa percaya
diri tersebut. Perhatian adalah salah satu unsur yang selalu ada
dalam cinta, dan Bethania adalah salah satu personifikasi yang sudah
mampu menunjukkan cinta dalam perbuatannya.

Sementara itu, pada proses pascamasa penyembuhan semula Dwi Krismawan
tak pernah dapat menerima keadaan fisiknya yang hancur. Tetapi
Bethania tak pernah letih memberikan pengertian agar Kris selalu
berpikir positif. Bethania tak pernah menuntut Kris segera menerima
keadaannya yang baru. Ia memahami keadaan Kris yang membutuhkan waktu
untuk memulihkan kepercayaan dirinya dan sangat membutuhkan seseorang
yang tulus dan setia mendampingi dirinya.

Sikap Bethania terhadap Kris tersebut merupakan salah satu bentuk
dari unsur cinta. Ia sangat memahami Kris dari segi latar belakang
keadaan, keluarga, apa yang ia butuhkan dan lain sebagainya. "Kalau
kamu malu, kamu akan semakin terpuruk tetapi kamu harus belajar
menerima kenyataan, belajar menerima apa yang telah terjadi dengan
besar hati," demikian kata Bethania membesarkan hati seperti
ditirukan Kris sendiri. Cinta dari Bethania akhirnya menjadikan Kris
pribadi yang positif dan motivator yang telah memberikan banyak
inspirasi kepada banyak orang.

Ketika Kris mengalami kecelakaan, sebenarnya Bethania dapat
meninggalkan Kris begitu saja. Apalagi waktu itu Bethania masih cukup
muda dan cantik, status hubungan mereka juga belum menikah, terlebih
hubungan asmara mereka tidak direstui keluarga Kris. Tetapi Bethania
memilih untuk tetap mendampingi Kris dan terus memberinya semangat
hidup.

Bethania merasa bertanggung jawab untuk membangkitkan semangat hidup
kekasih yang kemudian menjadi suaminya itu. Ia merasa sudah
seharusnya membantu memulihkan kepercayaan diri pasangannya dengan
berbagai cara, termasuk mengajak Kris jalan-jalan ke pusat-pusat
perbelanjaan sekaligus menemani dan mendorongnya berinteraksi dengan
banyak orang.

Sebaliknya, Kris juga sangat mencintai istri dan anak-anaknya. Oleh
sebab itu ia merasa bertanggung jawab untuk membahagiakan mereka dari
segi material, emosional, spiritual dan menata masa depan anak-
anaknya sebaik mungkin. Dari sanalah Kris mampu bangkit, memulai
karir sebagai agen asuransi sampai akhirnya pernah dinobatkan sebagai
agen asuransi terbaik dan kini menjadi motivator yang inspiratif.

Padahal ketika Kris menikah pada tanggal 17 Juli 1999, keadaan
ekonomi keluarganya sangat memprihatinkan karena ia kesulitan
mendapatkan pekerjaan. Beban ekonomi kian berat ketika putra pertama
mereka lahir. Tetapi di tengah deraan kesulitan tersebut, Bethania
tetap menunjukkan rasa hormat terhadap suaminya sebagai kepala rumah
tangga sebagai bentuk cinta kasih dan kesetiaannya.

Dalam sebuah wawancara di majalah Voice, Bethania
menyatakan, "Bagaimana bisa kita setia dan mencintai Tuhan YME yang
tidak kelihatan, kalau yang kelihatan saja tidak bisa kita cintai dan
setia." Bethania tetap bangga pada kelebihan dan menerima kekurangan
Kris dengan tulus. Sikap Bethania yang selalu menghargai pasangan apa
pun keadaan pasangannya adalah salah satu contoh dari unsur yang
selalu ada dalam cinta.

Cinta benar-benar berperan penting dalam kehidupan Kris. Cinta kasih
istrinya adalah salah satu daya dorong yang luar biasa untuk
menggapai keberhasilan dan kebahagiaan yang ia miliki saat ini.
Begitu pun dalam kehidupan kita, cinta juga berperan sangat penting
terutama cinta yang mengandung keempat unsur cinta sebagaimana
diuraikan di atas. "We are never so helplessly unhappy as when we
lose love. – Kita tak akan pernah begitu menderita dan putus asa
seperti bila kita kehilangan cinta," kata Sigmund Freud.[aho]

Sumber: Tentang Cinta Dalam Kehidupan Kita oleh Andrew Ho. Andrew Ho
adalah seroang motivator, pengusaha, dan penulis buku-buku bestseller.