Wednesday, October 24, 2007

alya udah mau 1 tahun


Percikan Api - Huo Hua

Percikan Api - Huo Hua

Dikisahkan seorang pemuda miskin, demi memenuhi panggilan kerja yang
mendesak dan sesegera mungkin, dia harus menempuh perjalanan cukup
jauh ke luar kota. Dia tahu, mobil tua yang dimiliki sebenarnya tidak
layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, tetapi keadaan memaksa,
sehingga akhirnya diputuskan tetap berangkat dengan mobil tua
tersebut.

Di tengah perjalanan yang sepi, senja berselimut kegelapan tiba
diiringi hujan yang turun dengan deras. Tiba-tiba yang dikuatirkan
terjadi juga, setelah beberapa kali terbatuk-batuk, mesin mobil
akhirnya mati. Segala usaha yang serba terbatas telah dilakukan,
tetapi sia-sia belaka, mobil tetap diam. Dikelilingi kegelapan malam,
hujan dan badai terasa semakin tidak bersahabat. Selama beberapa jam
tidak ada mobil yang melintas, si pemuda hanya bisa duduk termenung
di dalam mobil meratapi nasibnya.

Tiba-tiba... sekilas terlihat melalui kaca spion, sorotan lampu mobil
mendekat dan berhenti di belakang mobil si pemuda. Diselimuti
perasaan takut tetapi lebih pada rasa gembira, si pemuda melihat
pengendara mobil turun mendatangi jendela mobilnya. Karena cuaca
sangat gelap, hampir-hampir wajah si pengendara tidak terlihat dengan
jelas.

"Mesin mobil saya mati!" serunya sambil menurunkan kaca jendela
mobil. Kemudian orang yang tidak dikenal itu melangkah ke depan mobil
dan membuka tutup mesin, mengulurkan tangannya dan entah apa yang
dilakukan, tidak lama kemudian dia memberi isyarat agar memutar kunci
kontak. Alangkah terkejut dan mengherankan, mesin mobil hidup!

Masih dengan rasa keheranan, si pemuda berseru, "Saya tadinya kuatir,
jangan-jangan mobil saya mogok untuk terakhir kalinya." Orang tidak
dikenal itu pun menjawab dengan tegas, "Setiap mobil paling sedikit
akan hidup sekali lagi bila diberi perhatian yang semestinya." Tiba-
tiba angin mereda, hujan berubah rintik-rintik.

Orang asing itu melanjutkankan perkataannya: "Prinsip yang sama juga
berlaku bagi manusia. Selama masih ada sedikit percikan api, belum
terlambat bagi seorang manusia untuk membuat awal yang baru."

Si pemuda tergesa-gesa mengucapkan banyak terima kasih dan segera
meneruskan sisa perjalanannya dan tiba di tempat yang dituju dengan
selamat.

Para pembaca yang bahagia. Memang, begitu penting sebuah percikan api
untuk bisa menghidupkan mobil, demikian pula di dalam kehidupan
manusia, percikan api bisa diartikan sebagai semangat, hasrat, niat
atau tekad.

Bagi setiap manusia, siapa pun dia, bagaimanapun keadaannya, selama
masih mempunyai percikan api yang berbentuk TEKAD, maka tiada kata
terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru! Kebangkitan baru! Dan
menciptakan kesuksesan baru!

Jian Qiang De Yi Zhi atau tekad yang kuat.

Bagi saya sendiri yang lahir di keluarga miskin, yang hanya mengenyam
pendidikan formal kelas 6 SD pun tidak lulus, (SDTT—Sekolah Dasar
Tidak Tamat), sungguh tidak mudah untuk berjuang dan keluar sebagai
pemenang! Begitu pentingnya kekuatan TEKAD atau percikan api bagi
saya! Tanpa TEKAD YANG KUAT untuk mengubah nasib dengan berjuang mati-
matian, tidak mungkin nasib bisa saya ubah dan meraih kesuksesan
seperti hari ini….

Dengan bersyukur atas keberhasilan yang telah saya raih, saya
bertekad untuk tetap belajar, berjuang! Berjuang dan belajar lagi!!
Dan membagi semangat pada setiap orang yang membutuhkan agar bisa
memiliki kekayaan mental dan sama-sama meraih kesuksesan untuk
kehidupan yang lebih bernilai.

Salam sukses luar biasa!!

sumber: Percikan Api - Huo Hua oleh Andrie Wongso