Thursday, June 16, 2005

takbertepi

Uh,,,,,,,,,

ketidaksudahanituternyataada
ketikakebingunganterperangkapdalamrimbaketidakpastian
danseketikaluapanamarahmemecahdisegarabenak
haruskankuberlarisekejapmenghindar

AHHHHHHHH,

ternyatatakmudahuntukbegitusajamenerima
anganpuntakmaudipenjara
satusatuduaduatigatigaentahpergikemana

carikan aku kebenaran !!!!!!!!

Tuhan, Kau kah temanku hari ini?. Atau Aku takkan bertemankan sipa-siapa lagi hari esok?.
Dalam kegusaranku sekarang, ada sebuah keyakinan yang tampak pasti dalam sebuah keraguan yang mendalam. Balaskanlah dendam mereka yang tak kunjung mangkir dalam kesadaran tertinggi. Bersama sebuah keberpihakan Ku yang tak menohok kepada kebingunganku yang menatap temaram kedatangannya. Aku tak mengerti ini, bahkan mereka juga. sekali lagi Ku tanyakan, Tuhan, Kau kah temanku?, atau malah Akulah sebenarnya musuh yang kan Kau lumatkan karena merusak duniamu?. Dan apakah menurut mereka itu yang Kau sebut sebagai kebenaran?, yang selalu menyatakan mereka mewakilimu. Aku tak percaya itu. yang Kupercaya adalah pertanyaanku sendiri kepada-Mu yang takkan pernah kan Kau jawab. Kalau Ku mati nanti, jangan Kau izinkan cacing tanah menyantapku, Mohonku pada-Mu : Tuhanku.

Ihsan Ma'zhum

HARIHARI TANPA IMAJINASI - M Badri

Lebih seratus hari aku terjebak dalam keterasingan yang memaksaku melupakan hurufhuruf. Cinta pertamaku yang dulu selalu menemaniku di setiap tarikan nafas dan detak jantung. Mencumbuiku setiap malam dan menamparku kala terdiam. Ternyata kesendirian hanya menjadikanku patung berlumut yang terendam di sungaisungai yang mengalirkan mimpi. Dan aku hanya menikmati mimpimimpi yang tak pasti. Tapi aku akan kembali melangkahkan kaki ke dunia yang telah porakporanda. Merakit bom waktu yang setiap saat meluluhlantakkan tubuhku. Menjadikan dagingku berserakan dengan jantung yang berkepingkeping. Ternyata kematian dan kehidupan tidak berjarak. Kini aku kembali menjadi manusia bebas––untuk mencintai hurufhuruf. Lalu meledakkannya di setiap ruang imajinasiku.

Pekanbaru, 13 September 2004

HARIHARI TANPA IMAJINASI - M Badri

HARIHARI TANPA IMAJINASI

Lebih seratus hari aku terjebak dalam keterasingan yang memaksaku melupakan hurufhuruf. Cinta pertamaku yang dulu selalu menemaniku di setiap tarikan nafas dan detak jantung. Mencumbuiku setiap malam dan menamparku kala terdiam. Ternyata kesendirian hanya menjadikanku patung berlumut yang terendam di sungaisungai yang mengalirkan mimpi. Dan aku hanya menikmati mimpimimpi yang tak pasti. Tapi aku akan kembali melangkahkan kaki ke dunia yang telah porakporanda. Merakit bom waktu yang setiap saat meluluhlantakkan tubuhku. Menjadikan dagingku berserakan dengan jantung yang berkepingkeping. Ternyata kematian dan kehidupan tidak berjarak. Kini aku kembali menjadi manusia bebas––untuk mencintai hurufhuruf. Lalu meledakkannya di setiap ruang imajinasiku.

Pekanbaru, 13 September 2004